Makan malam berlangsung dalam keheningan. Berada di dalam rumah ini benar-benar terasa seperti sedang menaiki roller coaster. Jervaro dan Cristal sama-sama makan dengan ekspresi serius, nyaris tanpa suara. Bahkan sendok dan garpu yang beradu dengan piring pun sepertinya enggan bersuara. "Perut kamu masih sakit?" tiba-tiba Jervaro bertanya ketika mereka sudah hendak kembali ke kamar. Cristal gelengkan kepalanya. Pria itu mengangguk. "Kamu istirahat, aku masih banyak kerjaan." Ia kemudian melanjutkan langkah ke kamarnya. Cristal memandangi sampai suaminya itu hilang di ujung tangga. "Nak Cristal mau bikinin Den Jerva teh?" Bu Ima buyarkan lamunan Cristal. Terdiam sebentar Cristal berikan Bu Ima gelengan. Cristal tahu kalau yang Jerva butuhkan saat ini adalah ketenangan. Jervaro tak