"Gue.." Jerva menghela napas. "Gue capek, J."
Jalen menatap sepupunya itu. "Kalau capek istirahat."
Jervaro balas menatap Jalen. "Cristal--"
"Udah jangan diterusin. Makan dulu sana."
Jervaro menghela napas lagi kemudian meninggalkan kamar. Jalen menoleh ke belakang, menatap Cristal yang tengah tidur. Pria itu kemudian ikut berlalu.
Jalen menunggui Jervaro makan sembari memainkan ponselnya. Geza entah pergi ke mana.
"Cristal masih cinta sama lo, gue nggak salah," ucap Jervaro tiba-tiba. Jalen lantas mengangkat wajahnya. Jervaro tersenyum hambar. Entah karena dia sedang tidak enak badan atau memang bubur yang dimakannya terasa hambar.
"Ar.."
"Gue yakin, J."
Jalen menghela napas pelan. Dalam kondisi seperti ini, memang tidak akan ada yang bisa menghadapi Jervaro sebaik Jalen
