Beberapa bulan kemudian.. "Sayang.." hari masih sangat pagi dan Jervaro sudah heboh memanggil sang istri. Entah kapan pria satu ini akan dewasa. Rasanya Ridji bahkan lebih dewasa dari Papinya itu. Bocah itu terlihat tenang di dalam baby boxnya sambil sibuk dengan mainannya. Cristal bergegas menuju ke walking closet. "Kenapa, Kak?" "Hari ini bagusnya aku pake baju apa ya?" Lagi? Cristal melangkah mendekat. Ia memandangi isi lemari suaminya itu. Padahal sebenarnya tak banyak warna di dalam sana. Semuanya hampir sama saja. Cristal mengambil satu buah kemeja dan memberikan pada suaminya itu. "Makasih, Sayang. Aku emang mau ambil yang ini sih tadi." Cristal tersenyum. Jervaro berikan hadiah ciuman di pipi istrinya itu. Tapi agaknya ciuman di pipi saja tak cukup. Ia menarik dagu sang