Rhea menatap uluran tangan Aga dengan ragu, berulang kali ia bergantian melihat ke tangan dan wajah Aga. Setelah Rhea membalas jabatan tangan Aga, itu berarti bahwa ia sudi memberikan akses kepada Aga untuk masuk ke kehidupannya dan begitupun sebaliknya. Beranikah ia? “Tanganku pegal,” kata Aga. “Kamu mau kenalan atau enggak?” Rhea kembali menatap Aga, dengusan jengkel keluar dari bibirnya. Pria ini benar-benar! Membuat berdebar sekaligus membuat kesal. “Rhea,” jawab Rhea ketus sambil menyambut tangan Aga dan menjabatnya. Aga tersenyum sumringah. Wajah Rhea terlihat kesal di hadapannya, suara perempuan itu juga terdengar ketus di telinganya, tapi di bawah genggaman Aga, tangan Rhea sedang bergetar kedinginan. Kalau bukan karena suara kl