“Aku senang kamu ke sini,” Roman tersenyum menyambutnya. Rhea hanya menatap datar, tidak tersenyum tidak juga berbicara. Tujuannya ke sini hanya satu, yaitu untuk menolak kebaikan Roman. Oleh karena itu, basa-basi yang tidak penting tidak termasuk ke dalamnya. “Ada apa?” tanya Roman setelah pria itu mempersilahkannya duduk. Rhea mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan menyerahkannya kepada Roman. “Saya ingin mengembalikan ini, Pak.” Dahi Roman berkerut melihatnya. Antara tidak suka akan panggilan yang disematkan Rhea kepadanya atau karena berkas yang saat ini berada di tangannya. “Bukankah kemarin kita sudah sepakat?” Rhea mengangguk. “Bapak sepakat untuk membiarkan saya membawa berkas ini pulang dan mempelajarinya,” ujar Rh