Rhea mendengar pintu kamar yang dibuka dan membuatnya mendongak. Mengernyitkan dahi, Rhea tidak menyangka akan menemukan Salwa berada di rumah saat matahari masih menguasai hari. Bukan karena keberadaan sahabatnya itu di rumah Rhea, melainkan sekarang ini masih jam kerja. “Lo nggak masuk?” tanya Rhea sambil berdiri. Salwa terkesiap mendengar suara seseorang. Ia langsung menolehkan kepala mencari sumber suara, lalu berteriak kaget. “Re, lo kenapa?” “Hah?” Salwa berlari ke arahnya dan ketika Salwa berdiri di hadapan Rhea, perempuan itu menyentuh wajahnya, membuat Rhea refleks bergerak mundur. “Lo demam?” “Nggak.” “Muka lo merah banget, mana panas lagi.” Rhea menggeleng. “Nggak.” “Coba gue pegang dikit la