44. Terpesona

2222 Words

Saat Arsen dalam perjalanan pulang ke kediamannya, Namira yang berada di rumahnya mencoba untuk tidur. Gadis itu, sudah tidak menangis lagi. Namira mulai berusaha ikhlas melupakan kepergian neneknya, dan berjanji akan melanjutkan hidupnya meskipun saat ini ia hidup sendirian. Sedangkan di rumah sakit, nampak terlihat Mellisa dan Billy yang kini berada di ruang perawatan sudah selesai mendapatkan perawatan dari seorang suster, lima belas menit yang lalu. "Luka di kening, Mbak, sudah saya obati. Tapi, saya akan memberitahu Dokter Alfian untuk memastikan luka di kepala Mbak, apa memang sudah baik-baik saja atau belum?" ucap suster sopan, tepat di depan Mellisa. "Kalau menurut Suster sudah tidak apa-apa luka di kepala saya, apa boleh saya pulang, Sus?'' sahut Mellisa cepat, ia seolah tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD