Touch

1295 Words
  Ruang tabu yang beberapa saat yang lalu berubah menjadi surga kecil kini kembali menjadi suram. Semua pernak pernik hasil dari sihir Britney telah dibakar habis oleh api tujuh warna milik Drew. Semua hilang tak berbekas bagai tak pernah ada hasil karya seorang peri yang menginginkan kenyamanan di ruang yang suram ini.   Drew tidak ingin melepaskan seseorang yang mengabaikan dirinya. Terutama oleh makhluk kecil yang sibuk ingin melepaskan diri dari sihir tali tak kasat mata yang ia keluarkan.   Dari pada merintih untuk menyelamatkan nyawanya, peri pink itu justru sibuk untuk melepaskan diri dari belenggu sihir yang ia buat. Hal yang aneh menurut Drew, baru kali ini ia menemukan orang yang ingin bisa bergerak dari pada lari ketakutan oleh aura membunuh yang keluar dari tubuh Drew. Namun tingkahnya yang seperti itu menjadi hiburan tersendiri bagi Drew. Tanpa Drew sadari, ia merasa jika Britney sangat menarik.   "Hik ini menyebalkan sekali, bagaimana caranya agar aku bisa bergerak lagi?"  gerutu Britney. Kepolosannya membuat dia tidak curiga jika Drew adalah orang yang mengikatnya dengan tali sihir. Dia mengira jika semua ini terjadi begitu saja.   Drew mengangkat satu alis. "Aku tidak tau harus menyebutmu bodoh atau berani, " ucap Drew.   Britney menghentikan kegiatannya lalu menoleh ke arah pemilik suara yang baru berbicara dengannya. Dia baru sadar jika dirinya sudah berada di depan sosok yang ia kagumi. Britney membeku seakan jiwanya meninggalkan tubuhnya. Rasa kagum yang luar biasa timbul dari hatinya karena melihat pesona iblis Sasuke. Britney terus menganga karena Drew semakin lama semakin tampan.  Britney bahkan harus mengerjap saat melihat ketampanan wajah orang di depannya menjadi berkali lipat jika dilihat dari dekat. Sayangnya, pria itu memandangnya dengan wajah tanpa ekspresi dan dingin.   'Wah indah sekali makhluk laki-laki ini, ' batin Britney. Mata hijaunya enggan berkedip dan sibuk menelusuri lekukan demi lekukan tubuh Drew yang dibalut jubah hitam yang di buat dari bulu burung api.   "Makhluk laki-laki, apa kamu tau cara agar aku bisa bergerak lagi, tiba-tiba tubuhku kaku tak bisa bergerak?" tanya Britney dengan mata polos.   Dia masih tidak sadar jika pria menyeramkan yang sialnya tampan di depannya adalah penyebab dirinya tak bisa bergerak.   Baru pertama yang ia melihat sosok yang menawan meski dia hanya diam. Bagi Britney, Drew bahkan lebih indah dari sayap kupu-kupu, lebih cantik dari bunga di negeri peri juga lebih menarik dari pada pelangi yang menghias langit.   Drew semakin tidak mengerti tingkah dari peri kecil di depannya. Awalnya peri itu bersikap panik karena tidak bisa bergerak tapi sekarang justru menampilkan wajah bengong ke arahnya dengan air liur yang hampir menetes.   'Mungkin membunuh satu makhluk bodoh akan menjadi satu-satunya kebaikan yang aku lakukan dalam hidup ini,' batin Drew. Keputusan sudah Drew ambil. Meski hatinya merasa enggan membunuh gadis yang menarik perhatiannya, tapi Drew tidak ingin merasakan sakit hati karena kehilangan sesuatu yang menarik perhatiannya.   Drew melepaskan sihir dari tubuh Britney, sesaat kemudian ia melepaskan sarung tangan dengan menggigitnya. Yah, sarung tangan yang berfungsi sebagai penyegel kekuatan mengerikan di kulit putihnya.   Tangan Drew harus selalu ditutup oleh sarung tangan hitam karena menyebabkan makhluk hidup yang menyentuhnya berubah menjadi abu. Kini dia berniat mengubah peri didepannya menjadi abu agar tidak menjadi duri di matanya, lebih tepatnya duri di hatinya. Drew harus menghancurkan sesuatu yang membuatnya tertarik sebelum terlanjur menyukainya. Sudah cukup ia merasakan kehilangan. Dia tidak ingin merasakan lagi perasaan itu. n.   Britney yang kembali bisa bergerak melompat-lompat kegirangan. Gadis peri itu tidak sadar jika sedang dalam bahaya. Dia tidak memperdulikan apapun sehingga tanpa sadar memeluk Drew dengan erat.   "Hore! Aku bisa kembali bergerak, hehehe. " Britney berkata senang. Ia begitu gembira hingga tanpa sadar memeluk Drew yang berada di dekatnya. "Ah, ternyata memelukmu sangat nyaman sekali."   Britney terus memeluk tubuh Drew tanpa memperdulikan ekspresi terkejut di wajah si empunya tubuh. Britney tidak menyadari jika dia telah melakukan sesuatu yang luar biasa yang belum pernah dilakukan makhluk manapun. Di seluruh alam ini, baru pertama kali seseorang mampu menyentuh Drew tanpa berubah menjadi abu.   Britney tersadar jika melakukan hal yang tidak sopan. "Akh. Maaf, " Britney langsung menarik pelukannya. Dia hendak menjauh dari tubuh Drew karena merasa malu.   'Jika Irene mengetahui aku sudah memeluk makhluk bernama laki-laki, dia pasti akan menghukumku, ' batin Britney.   "Baiklah, aku harus pergi. Rupanya barang yang aku cari tidak ada di sini. Aku akan pergi ke tempat lain dan--. "   Sebelum Britney menyelesaikan ucapannya dan pergi, Drew meraih tangannya.   "Eh? " Tanda tanya besarpun muncul di kepala Britney.   Gluduk.   Gluduk.   Tiba-tiba awan hilam terbentuk dan berputar di atas kastil Drew. Perasaan kuat karena rasa senang yang dirasakan Drew membuat dunia bayangan bergetar. Awan hitam tersebut berputar-putar dan mengeluarkan petir yang menyambar kemana-mana.   Ctar.   Ctar.   "Ka-kau mampu menyentuh kulitku?" tanya Drew tak percaya.   Tubuh Drew bergetar karena perasaan bahagia yang meluap-luap. Baru kali ini dia merasakan bagaimana rasanya disentuh oleh seseorang. Sudah lama ia terjatuh ke dalam neraka yang bernama kesepian. Akhirnya, setelah sekian lama... telah lahir seseorang yang mampu menyentuhnya tanpa berubah menjadi abu.   "Ahahaha kau bisa menyentuhku, ini luar biasa hahaha."   Drew mengangkat tubuh Britney dan memutar-mutarnya, mereka seperti melakukan tarian gila.   "Aku tidak menyangka jika hari ini akan tiba ahahaha. " Drew kembali tertawa senang. Bibir tipisnya yang biasanya melengkung kebawah saat ini terbuka dan tertawa lebar.   Grep.   Setelah bisa menenangkan perasaannya, Drew memeluk Britney dengan lembut. Dia ingin menikmati hangatnya tubuh peri di pelukannya ini. Dia menyelusupkan tangannya pada rambut Britney untuk merasakan helaian lembut peri itu di jari-jarinya.   "Jangan pergi, " bisik Drew.   "Jangan pernah tinggalkan aku. Tetaplah di sini. "   Tubuh Drew yang mendapatkan kembali ketenangannya sedikit demi sedikit mulai bergetar.   "Kau adalah sosok yang aku nantikan selama ini. Akhirnya kau datang setelah aku menanti selama ribuan tahun. "   Drew tidak bisa melupakan bagaimana kehidupannya setelah mendapatkan kekuatan api tujuh warna. Dia tidak bisa melupakan bagaimana sedihnya dirinya ketika menyukai sesuatu namun hangus karena tersentuh tangannya. Kekuatan yang ia miliki adalah berkah sekaligus kutukan baginya. Namun ia tidak memiliki pilihan lain. Jika ingin bertahan hidup, Drew harus memiliki kekuatan api tujuh warna ini. Meski itu harus membuat dirinya menghadapi neraka bernama kesepian.   Itu berlangsung selama ratusan tahun. Drew bahkan lupa bagaimana rasanya bersentuhan dengan benda, entah itu benda mati maupun benda hidup. Semua karena kekuatan yang terbangun di tubuhnya sebagai keistimewaan dari percampuran darah vampir dan Demon.   Britney terdiam karena masih shock. Dia tidak menyangka jika pria tampan yang ia kagumi memeluknya. Sayangnya ia merasa risih karena baru pertama dipeluk oleh seorang pria.   "Irene pasti akan marah besar padaku, " guman Britney.   >   Di sisi lain, Irine akhirnya pulang dari tugasnya. Saat hendak menemui Britney, langkahnya dihadang oleh Durable. Dengan berlinang air mata, kelinci itu segera menyambut dirinya.   "Irene, ini buruk. Britney menghilang dan aku tidak bisa mendeteksi energi dari Britney di dunia peri, " lapor Durable.   Irene mengernyitkan alisnya. "Memangnya apa yang terjadi? " tanya Irene gusar.   "Kami saat itu bermain lempar tangkap. Dan aku tidak sengaja melemparkan cincin itu keluar hingga keluar dari negeri peri. Huaa ini salahku hiks. "   "Tunggu sebentar, aku akan memindai energi Britney di dunia manusia, " ucap Irene. Diapun memejamkan matanya lalu mencoba memusatkan pikirannya untuk menemukan Britney.   Durable menanti hasil pemindaian Irene. Hatinya merasa khawatir tentang keselamatan Britney. Apalagi gadis itu baru lahir enam bulan yang lalu dari pohon Sakura.   Irene membuka matanya yang sewarna biru laut. Ia menggelengkan kepalanya dengan sedih.   "Apa kau tidak berhasil menemukan Britney? " tanya Durable.   "Yah. Aku tidak bisa menemukannya. Ini bearti Britney tidak berada di negeri peri maupun di dunia manusia. "   Perasaan buruk menghampiri Durable.   "Ja-jadi? " tanya Durable.    Irene menghela nafas keras dan gusar. "Hanya ada satu kemungkinan Britney berada dan kita harus mencari bantuan pada ratu peri. "   Tbc.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD