“Jadi kapan Mas menemui ibuku?” Adam terkejut bukan main. Gerakan mengaduk kopinya terhenti, saat terdengar ucapan gadis di depannya yang begitu santai tanpa beban, pasalnya lagi gadis ini tak segan-segan membesarkan volume suara sehingga para beberapa pengunjung kantin menoleh kearah mereka. Kini Adam berkunjung ke kuliah Anaz, menemui Anaz di kantin untuk mengisi jadwal kosong di kantor, sekalian menemani Anaz untuk menyelesaikan skripsinya. Anaz mengetuk meja mencari perhatian Adam, menyadarkan Adam yang terlihat seperti melamun. Anaz semakin kesal, tetap saja Adam masih pada lamunannya, sehingga Anaz lebih memilih berteriak. “Mas Adam!!” Adam terlonjak kaget, menggaruk dagunya lalu menatap sekeliling. Semua pengunjung kantin melihat kearah mereka sebab suara Anaz yang begitu keras.