Mimpi yang indah di rasakan oleh Raisa dari raut wajah dan senyumnya di pelukan Dika. Suasana hatinya jauh lebih baik saat dia terbangun dari tidurnya, melihat Dika masih terlelap tidur, Raisa mengecup bibir suaminya berulang kali. Tapi Dika sama sekali enggan membuka matanya. Raisa mengerutkan dahinya, saat melihat goresan luka di lengan kanan Dika. "Sayang, kamu kenapa? Ini luka?" tanya Raisa. "Hah, tidak ada. Ini hanya terjatuh kemarin." Dika bergegas bangun dan menjelaskannya. "Hmm, baik-baik mengobatinya. Nanti aku akan merawatmu. Aku mau mandi, Sayang," angguk Raisa. Dika menarik tangan istrinya yang hendak turun dari atas tempat tidur ke pelukannya. Jarak wajah keduanya sangat dekat saling bersitatap satu sama lain. "Kenapa, Sayang?" tanya Raisa. Dika menatap penuh tanya