Terdiam menyeka air mata menatap pemakaman ayahnya, Nuri bahkan merasa semakin kesal dengan Dika yang menceraikannya secara sepihak. Tapi bukti tanda tangannya akurat tanda tangannya. "Kenapa aku tidak ingat kapan aku menandatanganinya?" gumam batin Nuri. Meski mengingat keras sepanjang perjalanan pulang dari pemakaman, ada David yang menemaninya. Di lain sisi, Dika tersenyum puas dengan segala hal menjadi mudah setelah mendapatkan bukti stempel perjanjian Nuri bersama Anderson, dia juga tidak lupa membuat Nuri menandatangani kertas kosong sesuai keinginannya. "Dia selalu menganggap aku bodoh, tapi dia tidak tahu. Jika seseorang akan bodoh karena cinta, tapi juga akan berusaha karena cinta," gumam Dika tersenyum melihat istrinya sudah keluar dari kamar mandi. Pandangannya sangat