Setelah merasa jauh lebih baik, Dika dan Raisa saling memeluk satu sama lain di tepi ranjang. Duduk mencerna dan memperbaiki cara pikir mereka setelah Raisa menjelaskan tentang hari dimana dia ingat kembali kehidupannya yang lalu dan membiarkanya begitu saja.
Dika juga mengatakan jika dia hanya akan ada satu wanita dalam hidupnya dan acara pernikahanpun akan di adakan jika Raisa sudah bersedia. Keluarga Dika pun menyetujuinya sebelum Dika berbicara pada Raisa.
"Kau ingin ke Singapura?" tanya Dika.
"Hmm, jika kamu siap," angguk Raisa.
"Nanti saja," ucap Dika.
"Kenapa?" tanya Raisa.
"Aku ...."
"Dika, ingatanku pulih lebih awal. Seperti kamu, aku juga punya keluarga yang aku cintai. Bukankah kemarin kamu selalu mengajakku ke Singapura?" tanya Raisa.
Mendengar Raisa mengatakan
