"Siapa yang datang?" "Ya-Yang Mulia Putra Mahkota." Pembicaraan itu terdengar di telinga Senora. Sebagai wanita elegan ia memasang postur seolah-olah tidak mendengarkan. Ia sibuk mengaduk s**u di nampan yang jelas-jelas tidak akan ia minum. "Baiklah, aku akan turun," final Rion setelah melirik sekilas Senora. "Senora?" panggil Rion. "Ya, Duke?" "Rasanya aneh jika kau memanggil seperti itu. Bukankah kita sudah menikah. Akan lebih baik jika kau memanggil ku Rion saja." "Emh, baiklah. Rion." Mereka saling melempar senyum. Menyembunyikan perasaan masing-masing. Ya, tentang Rion yang memanfaatkan Senora untuk balas dendam ke Agares. Lalu tentang Senora yang menyembunyikan fakta bahwa ia adalah wanita nekat yang mengorbankan harga dirinya. "Oh ya, sepertinya Putra Mahkota ingin memberik