Hari ini adalah tanggal merah, itu artinya aku libur kerja. Biasanya, hari liburku identik dengan bermalas-malasan di kasur, tetapi tidak dengan hari ini. Aku sudah bangun sejak jam setengah lima pagi dan tidak tidur lagi karena jam enam lebih beberapa menit, Mas Arfa sudah mengajakku keluar untuk joging bersama.
Ah, rasanya benar-benar seperti mimpi. Boro-boro kami bisa joging bersama, dulu kencan kami hanya itu-itu saja. Kalau tidak makan, pasti ke perpustakaan, atau ke mall dan tempat wisata. Itu pun waktu kami sangat terbatas. Tidak seperti sekarang, kami bisa bertemu kapan saja, selagi tidak sedang dalam kesibukan.
“Mas Arfa, larinya jangan cepet-cepet! Langkahku nggak selebar itu!” aku kembali mengeluh ketika tertinggal agak jauh.
“Kamu bukan lar
