Agenda pertama setelah kemarin lusa aku setuju dengan permintaan Mas Arfa, pagi ini dia memintaku untuk memasakkan sarapan. Pagi-pagi sekali, dia sudah membangunkanku dan mengajakku belanja bahan di pasar sayuran yang letaknya tidak begitu jauh dari apartemen. Katanya, dia tidak boleh menyia-nyiakan hari libur. Seharian ini, dia ingin aku menuruti semua yang dia inginkan, selagi dalam koridor sesuatu yang tidak merugikan salah satu pihak. Bahkan kami sudah membuat surat perjanjian tulis tangan, meski tidak bermaterai. Ting, tong! Senyumku langsung mengembang ketika mendengar bel berbunyi, tetapi aku buru-buru menetralkan kembali ekspresiku agar tidak terlalu terlihat bersemangat. Tadi setelah kami beli bahan, aku menyuruhnya untuk mandi dan datang ke unitku kalau aku sudah s