Siang ini, Venti mengajakku makan di kantin perusahaan. Tika dan Mbak Sarah sedang ada urusan ke luar kota, jadi aku hanya bisa ke mana-mana dengan Venti. “Mau makan apa, Na?” tanya Venti begitu kami sudah memilih tempat duduk yang strategis, yakni di sudut ruangan dan dekat dengan jendela yang menghadap ke halaman. “Nasi lauk Ayam aja, Ven, sayurnya terserah. Lagi butuh banyak karbo buat tenaga.” “Oke. Gue sama kaya lo aja, deh.” Aku mengangguk, lalu Venti bergegas pergi menuju stand khusus nasi dan bermacam-macam lauk. Ngomong-ngomong, kantin perusahaan ini ruangannya cukup luas. Ada cukup banyak stand makanan, mulai dari nasi lauk-pauk, aneka soto, bakso, juga beberapa lainnya. Sangat bervariasi, dan cukup memanjakan lidah. Dengan banyaknya pilihan, hampir seluruh karyawan sini lebi