Dan ia hanya bisa mengepalkan tangannya. Hidupnya begitu rumit. Kebahagiaan di rumah sudah tak ada. Rumah ini bagai mati walau tubuh masih berkeliaran di dalamnya. Ia hanya bisa duduk terpekur di dalam kamar. Ia biarkan Mamanya yang juga merenung di dalam kamar. Hamas masih belum paham apa yang terjadi. Rasanya memang rumit sekali. Ia tak pernah menyangka kalau hidupnya akan berakhir seperti ini. Korupsi, benaknya terus menyebutkan kata itu. Ia sangat anti sekali dengan kata itu. Hidup sedari kecil, ia dididik dengan ilmu agama yang begitu dalam. Bukan hanya orangtuanya yang mendidik tapi juga kakeknya. Ia selalu dikirim ke pesantren setiap liburan sekolah sedari sekolah dasar hingga SMA. Itu cara didikan kakeknya. Hasilnya? Hamas tidak hanya cerdas dengan nilai-nilai di sekolah tapi jug