Keenan celingukan dan berjalan dengan tergesa bahkan setengah berlari, ia khawatir kalau si penculik itu ingkar janji dan membodohi mereka namun tetap mengambil uang tebusan satu milyar yang sudah ia masukkan ke dalam tong sampah di samping pintu masuk taman tadi itu.
“Sialan! Kenapa aku begitu bodoh! Nadya ayo kita kembali ke pintu masuk taman! Kita sudah tertipu oleh si penculik itu!” kesal Keenan berujar dan setengah memberikan perintah kepada Nadya.
“Iya, ayo Mas Keenan. Mumpung belum terlalu lama!” angguk Nadya setuju.
Maka mereka berdua pun segera berbalik dan bergegas menuju ke pintu masuk taman, langsung mengecek tong sampah yang ada di sana. Tempat Keenan meletakkan sport bag berisi uang tebusan satu milyar.
“Mas Keenan, tong sampahnya kosong!” Nadya memberi tahu.
Keenan pun
