"Rajin sekali kamu nganterin sekretaris sampai ke rumah." Senyuman manisnya langsung menghilang begitu Yessa keluar dari mobil. Perjalanan dari kantor menuju rumah gadis itu ya sekitar hampir 2 jam. Mereka tentu saja terjebak macet. Danish tampak menggaruk tengkuknya. Kikuk. Bingung mau menjawab apa. Jennie memang hanya basa-basi tadi. Mungkin juga ia agak memaksa agar gadis itu mau masuk ke dalam mobilnya dan yaa biar ia bisa tahu lebih banyak juga. Tapi tak menyangka kalau akan seperti ini. Ia jadi tahu kenapa Danish kerap pulang malam. Kadangkala ia pernah beberapa kali ke kamtornya sekitar jam setengah 7 malam atau yaa dari magrib lah. Karena menelepon Danish kan tak diangkat dan ia menelepon orang rumah pun, Danish belum sampai di rumahnya. Danish memang kerap berbohong tentang keb