Bruk! "ABANG IHHH! ATA KAGET HIKS!" Ata refleks berteriak, ketika pintu didobrak kencang dari luar dengan Alden dan Aze sebagai pelaku. "Hehe, ngapain bocil?" tanya Alden terkekeh, merasa lucu dengan ekspresi Ata. "Hiks! HUAAAAAAAAA!" Ata menangis semakin kencang, jantungnya benar-benar berdetak dua kali lipat saking kagetnya. Aze mendekat, memeluk Ata yang masih menangis. "Cup.. cup.. cup, anak bayi nangis." ujar Aze, seketika Ata menghentikan tangisannya. "Ata bukan bayi," lirihnya yang masih sesenggukan. "Makanya diem d- Ucapan Alden terhenti ketika pintu terbuka dari luar, menampilkan Mahendra, Renata, Mahesa serta Sinta. "Mom, Dad, Ma, Pa. ngapain?" tanya Aze pada mereka semua, yang ditanya hanya menyengir. mereka melangkah kearah kasur mendekati Ata. "Mom pasti l- Ucapan