“Iya kamu memang pantas untuk disakiti,Jhon” Victor berkata dengan ketus. “Kita semua sama, pernah mempermainkan wanita” Daniel berkata dengan lirih, mereka semua saling memandang dan terkekeh pelan secara bersamaan. Dulu sekali, mereka tidak pernah memikirkan apa yang akan mereka tuai dari perbuatan mereka, mereka hanya mengikuti gelora masa muda mereka, ketampanan dan kekayaan yang mereka miliki membuat mereka memperlakukan semua wanita bagaikan sebuah boneka yang tidak penting. “Aku rindu masa-masa SMA kita” Victor tersenyum tipis. “Kamu tahu kalau si cemara itu pernah di rawat di sebuah rumah sakit jiwa?” Victor melanjutkan perkataannya. “Apa?” Jhon dan Daniel berteriak secara bersamaan, mereka saling berpandangan dan kembali melemparkan pandangan mereka ke arah Victor. “Kamu nggak