Setelah mendapat pernyataan dokter mengenai kondisi Maura yang dikatakan masih dalam kategori aman dan tidak terlalu mengkhawatirkan, menjelang malam akhirnya Indra dan Maura tiba juga di pekarangan rumah baru mereka. Rasanya bahkan sedikit berbeda dan juga asing mengingat keduanya masih sangat baru untuk menginjakkan kaki di halaman rumah tersebut.
"Udah sampe. Yuk, turun!" Indra menoleh sebentar ke arah Maura selagi dirinya terlihat sedang mematikan mesin mobilnya.
Menghela napasnya agak panjang, gadis itu bukannya turun malah kembali menyandarkan punggung di sandaran kursi mobil yang ia duduki. Melihat itu, tentu saja mengharuskan Indra tak buru-buru turun dan kini ia pun memfokuskan pandangannya ke arah sang gadis.
"Ada apa, Ra? Kok, kayak yang males gitu pas aku ajak kamu turun,
