Greesa duduk di ruang makan dengan rambut yang masih basah, ia baru menyelesaikan mandi sorenya. Dua hari setelah kepulangan mereka dari Labuan Bajo pikiran dan mentalnya kembali pulih seperti semula, ia besok sudah siap bekerja kembali ke kantor. Karena dua hari belakangan ini ia memilih meminta cuti tambahan pada Aksara, berbeda dengannya kedua laki-laki itu justru sudah menghadiri beberapa rapat penting dengan para kolega bisnis. Ia melirik jam yang berada di sampingnya lalu teringat jika Aksara dan Sagara belum makan malam, hatinya terketuk untuk memasakkan kedua laki-laki bujang tersebut. Kakinya berjalan ke arah dapur mininya yang selalu berhasil melahirkan masakan tak mengecewakan lidah.
“Pengen makan sama apa ya? Mana kemarin lupa nggak beli daging ayam, Pak Aksa mau nggak ya gue
