Denting sendok dengan piring terdengar samar-samar dari meja makan yang penuh dengan kebisuan, tak ada topik sama sekali yang mereka bicarakan. Baik Greesa dan Sagara begitu canggung sekali dengan situasi malam ini. Setitik hati perempuan itu merasa ada yang kurang dari makan malamnya kali ini, ia melirik kursi yang selalu berbalut kehangatan tersebut kini tak ada senyuman atau pun gurauan. Kursi Aksa kosong, bahkan makanan yang seharusnya masih hangat itu ikut menjadi dingin. “Biasanya masakan gue nggak hambar gini deh, ini kok berasa nggak ada rasanya sih? Nggak mungkin kan kalau gue kangen sama Aksara? Lo kenapa sih, Gree, kok malah jadi kek gini? Aksa tuh bukan siapa-siapa lo, jangan terlalu berharap ntar ujung-ujungnya sakit hati lagi. Tapi, emang sih ada yang beda dari makan malam h