“Jadi Danu udah ada sekretaris baru? Cantik?” Perempuan berkacamata hitam itu menggeram tak terima, tangannya meremas kertas yang berada di genggamannya.
“Iya, Bos, udah hampir sebulan sih. Sekretarisnya cantik, Bos, tapi lebih cantik Bu Bos sih. Sombong banget sekretarisnya yang sekarang, belagu banget mentang-mentang jadi sekretaris baru Pak Danu. Pokoknya saya setuju bos balik lagi ke Indonesia, cuma bu bos yang cocok sama Pak Danu. Balik ke sini ya, Bu?”
“Saya belum bisa balik ke Indonesia dalam waktu dekat, pekerjaan saya di sini masih banyak. Jadwal saya liburan juga masih jauh, saya tugasin kamu terus pantau Danu sama sekretaris barunya itu. Jangan sampai sekretaris itu berani ngambil Danu dari aku, cuma aku yang boleh jadi istri Danu. Dan satu lagi, jangan ceroboh! Mereka bukan
