happy readin. selamat membaca semuanya. *** *** *** Azka memasuki rumahnya dan menatap Shena yang tidur di atas sofa. Azka berjalan mendekati wanita itu. Ada rasa ingin membunuh Shena dan melihat napas wanita itu yang menuju kematiannya. Namun, Azka harus menahan keinginannya itu mengingat dia tak boleh gegabah membunuh dan membuat Shena menderita. “Shena. Shena. Shena.” Azka membangunkan Shena, dan menyentuh lengan Shena malas. Azka menatap pada tangannya dan setelah ini dirinya harus mencuci tangannya, jangan sampai kuman Shena melekat pada tangannya. Azka menganggap Shena sangat kotor dan banyak menyebarkan virus pada dirinya. Shena membuka matanya perlahan dan melihat Azka yang tersenyum sambil membangunkan dirinya. Shena tersenyum dan langsung duduk. “Mas, kamu sudah pulan