When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Gibran yang sudah sampai di rumahnya dibuat terkejut melihat keberadaan Cece didepan rumah nya. "Mas, siapa yang Mati." tanya Cece cepat saat melihat Gibran baru saja keluar dari mobilnya untuk masuk ke dalam rumah. Gibran yang mendengar pertanyaan Cece langsung diam mematung, serasa kakinya berat untuk dibawa melangkah saat mendengar pertanyaan Cece. "Dari mana kamu tahu kalau aku datang dari tempat orang meninggal?" tanya Gibran dengan perasaan yang dag Dig dug. "Dari pakaian Mas Gibran yang serba putih, ditambah bau bunga orang mati. Tidak mungkin kan Mas Gibran datang dari diskotik dengan pakaian seperti ini." Jawab Cece yang membuat Gibran langsung bernafas dengan lega. Gibran dengan cepat mendekati Cece dan memegang kedua pundak Cece. "Kenapa ada disini? Aku minta kamu untuk is