When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sesampainya disana, Gibran langsung turun dari mobil dan sedikit lari masuk ke sebuah rumah sederhana. "Dimana dia?" tanya Gibran pada penjaga yang diberi tugas untuk selalu menjaga Cece. "Ada di kamarnya, Tuan. Saya juga sudah meminta pelayan yang anda kirim untuk membantu Nona jika Nona membutuhkan bantuan." Jawab penjaga itu yang langsung membuat Gibran melanjutkan langkahnya. Gibran masuk ke dalam sebuah kamar yang Gibran yakini di dalam ada Cece. Ceklek "Tuan, Nona… "Keluar!" titah Gibran cepat sebelum pelayan itu menyelesaikan kalimatnya. Pelayan itu pun keluar dan menutup pintu dengan pelan. Gibran mendekati Cece yang sedang menahan sakit diperutnya. Gibran mengelus kening Cece yang dipenuhi oleh keringatnya. "Apa yang terjadi? Kenapa tidak memanggil dokter kandungan?" tan