66:ARGA-PASCA PENYERANGAN

1306 Words

Gue ngga ingat kapan persisnya gue tertidur. Pun kapan gue dipindahkan ke bangsal rawat inap. Hanya ada ingatan samar saat gue bergeser. Mungkin bukan itu juga tepatnya, namun tim perawat yang memindahkan gue dari ranjang ER ke bed pasien di kamar ini. Dan saat kelopak mata ini terbuka, serangan cahaya terasa begitu menyilaukan. Gue bahkan perlu beberapa saat untuk menyadari jika kini bukan Ayra yang menemani. “Bis?” sapa gue ke Bisma. Kok udah di sini dia? “Udah bangun lo?” balasnya. “Masih ingat sama gue?” “Mau pura-pura lupa tapi udah keburu nyapa lo.” Konyol banget ya? “Ayra mana?” “Balik sama Gent tadi. Gue yang nyuruh. Kasihanlah tidur di sini, nanti abis bikinin lo sarapan bakal balik lagi kok. Don't worry,” jelas Bisma. Ia lalu menyodorkan ponsel gue. “Ayra kirim video katany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD