12-AYRA: PENGEJARAN

1460 Words

Kebersamaan kami di villa akhirnya berakhir. Kami harus segera kembali ke tempat tinggal masing-masing. Tak ada libur tambahan di hari Senin. Ditambah warna merah yang mengisi maps membuat kami harus bergegas turun dari bukit ini. “Aku ngga terima pembatalan ya, Ay,” ujar Bang Arga saat kami akan melangkah keluar dari villa. Belum sempat aku menanggapi, ia tak lagi fokus padaku. Netranya nampak mencari sesuatu, membuatku ikut celingak-celinguk menyapukan pandangan. “Ini sepatu kamu kan ya, Ay?” tanyanya kemudian seraya mengangkat sepasang sneakers denim. Aku mengangguk. Bang Arga mendekatiku lagi, meraih jemari kiriku untuk ia genggam. Menarikku agar duduk di sebuah kursi rotan. Ia bersimpuh. Aku … membeku. “Jangan nunduk, masih pusing banget kan, Ay?” Aku tetap diam saja. Kelu.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD