17-AYRA: SITUASI TAK TERPREDIKSI

1269 Words

“Ay, dengar aku. Sebentar lagi harusnya Omma sampai. Aku khawatir Ibu tetap ngotot masuk,” ujar Bang Arga. Aku melonggarkan rengkuhanku di lehernya, begitu pun ia yang melonggarkan rengkuhannya di balik punggungku. Kami, saling bertatapan. “Mmm … kita harus beresin barang-barang kamu, supaya Ibu ngga curiga.” Logis. Aku mengangguk. Kulepas penuh lingkar tanganku, lalu berusaha berdiri. Namun, aku terjatuh lagi dalam pelukannya. Kakiku lemas, bahkan untuk berdiri saja rasanya teramat ngilu. “Kaki kamu kelamaan ketekuk. Boleh aku aja yang bantu beberes?” tanya Bang Arga kemudian. Kembali kuanggukkan kepala ini. Bang Arga lalu berdiri lebih dulu. Kupikir, aku hanya perlu menunggunya di sini. Ternyata … ia justru menunduk dan mengangkatku dalam gendongannya. "Show me the way, Ay."

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD