Chapter 14

1207 Words

Shiva mengusap luka tusukannya yang sedikit nyut-nyutan. Matanya melihat ke arah mereka yang sedang berlatih dengan serius. Ketiga kakaknya mengurungnya di aula ini dengan mereka, mereka mengunci pintu aula hingga Shiva tidak bisa keluar. Gimana kalo dia mau pipis? Kan repot harus menghubungi salah satunya dulu. Bagaimanapun kakaknya dia bersyukur, mereka sangat peduli dengannya. Ya, sejak dulu ketiga kakaknya memang suka seperti ini untuk menjaganya karena mereka tidak dengannya. Shiva bosan. Dia membuka ponsel Julian yang dititipinya dan sengaja agar Shiva tidak bosan untuk memainkannya. Shiva membuka kamera memfoto latihan Julian dan mereka lalu berfoto selfie. Shiva jarang mengambil foto dirinya sendiri. Tersenyum melihat tangkapan gambarnya, kembali memfoto mereka dengan seri

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD