HW - 55

2140 Words

Pintu ruangan terbuka. Pasundanu langsung bangkit dari tempat duduknya, kemudian memberi hormat sekilas pada pria tua yang baru datang. Pria dengan rambut hampir seluruhnya sudah memutih itu langsung Danu persilahkan duduk. Ia kemudian menghampiri ke sofa.  "Papa sendiri?" tanyanya.  Leon Baskara mengangguk. Ia memperhatikan seluruh ruangan sesaat kemudian jatuhkan pandangan pada Danu yang tak lain adalah menantunya itu.  "Bagaimana kabar kamu, Danu? Sudah berapa lama Papa tidak ke sini?"  "Baik, Pa. lumayan lama. Bagaimana kabar Papa?"  "Seperti yang kamu lihat." Leon tersenyum samar. "Bagaimana kabar cucuku?" Cucu yang Leon maksud tak lain dan tak bukan adalah Cristal. Satu-satunya cucu yang Leon akui karena memang hanya Cristal yang lahir dari rahim Agisti anaknya.  "Cristal baik.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD