"Thanks ya, Jer," Jalen mendaratkan pantatnya di atas kursi bar. "Santai aja. Gimana di rumah tadi waktu lo tinggalin?" Jervaro meneguk minumnya. Tak hanya Jalen saja, tenaga dan pikiran Jervaro juga terkuras habis. Meski penculikan Sela sudah direncanakan sebagai plan B, nyatanya hal itu tetap saja butuh usaha besar. Apalagi Sela memberikan perlawanan yang tak main-main. Jervaro terpaksa meminta dokter untuk menyuntik iparnya itu dengan obat penenang. Tapi lihatlah, saat ia bangun Sela langsung saja mengamuk. "Kayak yang udah kita prediksi. Cuma Nana sempat pingsan tadi." Jervaro menghela napas. "Tapi si cerewet itu baik-baik aja, kan?" Jalen mengangguk. "Jadi rencana selanjutnya apa, J?" "Kayak rencana awal. Bikin kacau manajemen AMARA. Kita lihat gimana mereka akan mengambil