Jalen meletakkan mangkuk berisi bubur yang dibuatnya ke dalam nampan. Tak lupa segelas teh hangat menemani. Jalen terlihat jauh lebih muda dengan penampilan santai begini. Ia bahkan masih cocok jika mengenakkan pakaian SMA. Jalen mengetuk pintu dua kali kemudian mendorong pintu dengan tangan kanan. Sela yang sedang bergelung di balik selimut mengangkat wajah, mengikuti langkah Jalen yang sedang berjalan menghampiri. “Makan dulu..” nampan itu diletakkan di atas kasur. Tak ada reaksi berarti di wajah Sela. Ia duduk, menarik selimut menutupi setengah badan. Jalen duduk di pinggir kasur. Pandangan Sela tertuju pada nampan yang ditarik mendekat ke arahnya. “Ini ambil dari mana?” “Saya yang bikin.” Pupil Sela agak membesar. Sela pasti terkejut. “Nggak usah takut. Emang nggak seenak