24. Kegilaan Devan Menjelang Pertandingan

1103 Words

Pertandingan sudah di depan mata. Kata-kata itu yang selalu Devan ingat di dalam pikirannya.  Seminggu belakangan ini, yang anak itu lakukan adalah berlatih, berlatih, dan berlatih. Walaupun capek dan tubuhnya sudah mulai berontak agar segera diistirahatkan, tetapi ia tetap saja bandel.  "Hari ini adalah hari terakhir kalian latihan. Besok, istirahat yang cukup. Jaga kesehatan dan jangan sampai lupa doa dan restu dari orang tua. Ingat?" kata coach Varga tadi.  Memang iya sih, doa dan restu orang tua yang paling penting. Namun, itu sangat sulit rasanya bagi Devan. Ia menghela napasnya sekali. Mengusap wajah dengan telapak tangan, menghalau bulir keringat dari sana. Devan masih ragu untuk berkata jujur kepada ayah dan bundanya. Diizinkan ikut bermain basket saja, sudah cukup. Tidak ingin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD