Karina berjalan cepat menuju ruang kerjanya sambil membawa setumpuk laporan ditangan. Namun tanpa sengaja Hein yang tengah memainkan ponsel menabrak tubuh Karina hingga laporan ditangannya jatuh berceceran.
“Astaga, maafkan saya” ucap Hein segera memunguti laporan di lantai. “Maafkan saya Bu” ucapnya sekali lagi.
Karina menatap Hein, baru kali ini ia bertatap begitu dekat dengan Hein. “Tidak masalah” ucapnya tersenyum manis. “Kamu bisa bantu saya untuk membawa ini ke dalam ruangan?” pinta Karina diangguk Hein.
‘Dia manis sekali’ batin Karina.
Sesampainya di dalam ruangan, Karina meminta Hein untuk duduk sebentar. “Nama lengkapmu siapa? Kamu sudah bekerja disini berapa lama?” tanyanya mencari tahu.
