Bab 17

684 Words

Edgar mengamati Thalita yang baru saja selesai dari terapinya. Dengan di bantu oleh beberapa suster ia kembali menduduki kursi rodanya lalu seorang suster berambut pendek mengantarkannya ke tempat Edgar duduk sedari tadi. Thalita tersenyum cerah. "Aku kira daripada mati kebosenan kamu memilih untuk pergi." Edgar hanya menjawab celotehan Thalita dengan senyuman tipis. Ia mengangguk mengucapkan terima kasih pada suster dan beranjak dari duduknya mengambil alih kursi roda Thalita. "Kita langsung pulang?" tanya Thalita ketika Edgar mendorongnya keluar dari ruangan terapi. Edgar berdeham tanpa ada niatan menjawab. Ia bahkan tidak berani sekadar melihat bagaimana keadaan kaki Thalita yang jelas tidak bisa digerakkan. Sejak awal terapi tadi, Edgar mati-matian menekan dadanya yang s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD