Darsa menatap keempat gadis yang menghadangnya. "Heh, ternyata setelah diperhatikan dengan seksama, ganteng, dan gagah juga juragannya si Hening buruk rupa ini!" Salah satu gadis menunjuk d**a Darsa dengan ujung jarinya. "Beri saya jalan Nona-Nona," pinta Darsa. Darsa tidak ingin berurusan dengan gadis sombong seperti mereka. "Tidak semudah itu, Akang juragan." Gadis lain dengan berani menyentuh dagu Darsa. "Kalian ingin apa?" Tanya Darsa, ditatap satu persatu wajah empat gadis di hadapannya. Darsa harus mengakui, wajah mereka semua cantik, tubuh mereka bagus, seperti para wanitanya di negeri Halimun. "Kita menginginkan dirimu." Salah satu dari empat gadis itu berbisik di telinga Darsa, meski ia harus menjinjitkan kakinya, agar bibirnya bisa menempel di telinga Darsa. "Apa maksudnya