Pukul tujuh belas lewat dua puluh.
Keduanya baru sampai di villa, lengkap dengan perasaan senang dan rona bahagia yang begitu kental tercetak jelas di wajah Mereka berdua.
Christ Masuk lebih dulu ke dalam kamar mandi dan membasuh seluruh tubuhnya, sementara Maira memesan makan malam melalui sambungan telpon untuk mereka makan nantinya.
Dia juga menyiapkan baju untuk Christ dan menyodorkannya langsung ke dalam kamar mandi.
Christ mengambilnya.
Dengan rambut basah dan kaos oblongnya dia keluar dan menyuruh Maira untuk segera masuk ke dalam kamar mandi.
"Jangan lama-lama nanti sunset nya keburu ilang !" Perintahnya, Begitu Maira Masuk, Christ hanya duduk sambil memainkan acak ponsel miliknya.
Begitu banyak pesan yang ia terima. Semuanya menanyakan hal yang sama. Steve dan Mona bahkan b
