Talak

1205 Words

Sehari setelah kejadian antara Maya dan Anjar. Matahari mulai tenggelam, aku berancang-ancang untuk ke rumah Ayah. Sebenarnya aku sedang menunggu Anjar, tapi batang hidungnya belum juga nampak. Ping Aku membuka pesan dari Anjar dan membacanya perlahan. "Tetaplah di rumah, jangan keluar!" "Kenapa?" tanyaku sambil memasang wajah serius karena Anjar tidak pernah memperingatkan aku seperti itu. Ping "Karena rembulan dan purnama tidak menginginkan dirimu untuk keluar rumah saat ini. Mereka terlalu cemburu dengan parasmu yang sangat indah, bahkan mengalahkan pesona kesempurnaan dewi-dewi dalam Nirwana. Jika kamu tetap ingin keluar, niscaya kamu dalam bahaya dan aku terpaksa kembali menculik serta menahanmu di ruang kecil (kamar) itu." "Tapi aku pengen ke rumah Ayah sekarang, Sayang." Ping

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD