Nathan menyadari hal itu. Dia berkata, "sudah lah. Jangan menyakiti dirimu sendiri dengan mengatakan hal yang bukan-bukan seperti itu." Bujuk Nathan, tangannya ingin membelai lembut rambut lurus milik Rachel itu. Tapi ia urungkan, karena takut Rachel merasa tidak nyaman lagi dengannya. "Baik lah. Aku rasa sudah cukup pertemuan hari ini. Oh ya, tempat tidur bayi ini adalah kado pernikahan dariku untukmu dan Celline. Semoga kau menjalani rumah tanggamu dengan penuh suka cita." Doa Rachel sangat tulus terdengar di telinga Nathan. "Kau tidak perlu seperti itu, sayang." Nathan mencoba lagi untuk memegang tangan Rachel. Namun langsung di tepis oleh Rachel. "Maaf, Tuan. Sebaiknya anda berlaku sopan padaku. Hubungan kita saat ini hanya sebatas rekan kerja. Tidak lebih. Jadi tolong anda lebih m
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books