Emang dari awal gak niat nolong, Cuma jiwa kemanusiaanku itu terlalu tinggi jadi refleks buat nolongin gak peduli siapa saja yang ada di hadapanku...” jawab Langit cuek berjalan menuju ke ranjang empuk yang telah terhias ala-ala kamar pengantin. “Hilih! Ngomong ama Dajjal langsung emang berasa sakit atinya nyampe ke jantung. Tapi bodo amat dah...” gumam Anyelir lebih seperti berbicara pada diri sendiri. Sementara Langit dengan santai merebahkan diri tanpa menghiraukan kalimat Anyelir. “Kamu tidak boleh tidur di atas ranjang, karena mulai sekarang hubungan kita adalah partner bisnis. Nah kamu di bawah aku di atas...” ucap Langit tegas. “Itu kalau posisi rumah ini masih ramai, tapi kalau sudah tidak ada orang, kamu bebas memilih salah satu kamar untuk kamu tiduri dan kita tidak mencampuri