pengecualian
"ya haloo...slamat siang!"...benar buk, saya sari...
baik, besok saya akan datang kerumah ibuk...trima kasih buk, slamat siang....".
Alhamdulillah.. akhirnya ada kerjaan juga yang bisa aku lakukan. setidaknya untuk sementara aku bisa menghasilkan uang untuk makan, jadi ngak perlu ngerepotin mbak sri lagi.
beginilah awal hidup ku dikota asing ini...bermula dari saat aku lari dari rumah 1minggu yang lalu.
namaku sari..usia ku baru 18 tahun.. seharusnya, diusia ku seperti sekarang ini aku masih sekolah seperti teman 2 ku dikampung, tapi semenjak bapak meninggal semua impian ku hancur.
aku anak tunggal dari keluarga yang bisa dibilang jauh dari kata berkecukupan. bapak hanya seorang buruh pikul dipajak dekat desa kami, sedang ibu hanya berdiam diri dirumah, katanya capek harus bekerja, apalagi sudah kewajiban bapak untuk menafkahinya, katanya.
kata teman2ku, aku orang yang periang, sedikit tomboy, tapi manja, apalagi jika berdua sama bapak, kami sering bercanda walau hanya sekedar menceritakan kegiatan ku disekolah...
berbeda dengan jika bersama ibuk, aku selalu merasa tidak pernah disayangi, bahkan terkadang aku sering bertanya dalam hati, apa memang ibuk adalah ibu kandungku, karna bukan hanya sering diomelin, terkadang aku juga harus jadi sasaran kemarahan dan pukulannya, entah itu karna apa, aku juga tidak mengerti... tapi sejujurnya aku sangat menyayanginya, dan selalu melakukan semua yang ibuk minta hanya untuk membuat dia bahagia..karna mungkin dengan begitu, suatu hari ibuk juga bisa sayang pada ku.
"sari..... ada yang nyariin tuh!".
panggil mbak sri, pemilik rumah kost yang sedang aku tempati sekarang.
"siapa mbak?"
tanyaku, karna semenjak aku tinggal disini hanya sahabatku era yang tau tempat ini.
"ngak tau tuh... bapak2... kayaknya yang anterin kamu kesini dulu deh...!
"ia mbak sebentar..!"
ku tutup pintu kamar, dan sedikit berlari menuruni tangga. kebetulan rumah kostan mbak sri terdiri dari 2 lantai, dan kamar yang ku tempati berada dilantai 2.
"siang non... "
ternyata benar mang ipen, orang baik yang menolong ku mencarikan rumah kost waktu aku tersesat karna tidak tau jalan dan tidak ada tujuan sewaktu baru tiba dikota ini.
"siang mang... ada apa?..."
"ini non, ada yang ingin mamang sampaikan, tapi....gimana ya ngomongnya."
"ada apa sih mang, bikin penasaran aja!"
"ini non, kemaren kan non bilang mau cari pekerjaan.... kebetulan, ditempat istri saya bekerja sedang mencari orang untuk menjaga dan mengurus nyonya besar yang sedang sakit."
"memangnya sakit apa mang?.."
"katanya sih kena struk non... udah lama juga, tapi belum ada kemajuan dalam pengobatannya...padahal itu non, sama tuan muda udah dibawa berobat kemana2, tapi tetap gak sembuh juga."
"ngomong2 yang biasanya kerja kemana mang.. kok cari orang lagi?".
"itulah masalahnya non... yang kerja sering ngak betah, jadi selalu ganti2 mulu..."
"terus gimana saya mang?"..
"ya mana tau non bisa betah disana! lagian gajinya besar loh non... non juga gak perlu ngekost lagi... makan juga ditanggung. tapi soal gimana kerjanya, mamang juga gak tau non."
"gimana ya mang.... boleh saya fikirin dulu ngak?..."
"gimana ya non.. kata istri saya cari orangnya harus hari ini juga, soalnya kalau gak ada, terpaksa istri saya yang bekerja sementara.."
"emh.... ya udah mang, saya ikut mamang, tapi..... kalau saya gak sanggup saya bisa keluarkan mang?".
"iya deh non, dicoba dulu aja.... manatau non betah disana.."
"ya sudah, saya pamitan dulu aja ya mang, ditunggu sebentar bisa kan?"
"boleh non, silahkan... mamang tunggu diluar ya, sekalian mau ngasi kabar keistri mamang, kalau udah ketemu yang mau kerjanya..."
sedikit berbenah, karna memang aku tidak mempunyai barang yang banyak untuk dibawa, mengingat karna tergesa - gesa saat keluar dari rumah. aku langsung menemui mbak sri, untuk berpamitan, serta berterima kasih karna sudah diizinkan tinggal dirumah kost nya ini.
"mbak.... sari mau pamit.."
"ada apa sar? mau pamit kemana? kok mendadak.."
"ini mbak... sari dapet tawaran kerja..."
"Alhadulillah sar, dimana itu...."
"sari juga gak tau mbak..."
"nanti kalau udah sampek sari kabarin y!"
"ya udah, hati2 ya sar, kalau ada apa-apa jangan sungkan telpon mbak..."
"ia mbak... kalaupun sekiranya sari gak betah sari boleh balik kesini ngak mbak..."
"kamu ini.... boleh lah.."
"sekali lagi makasi ya mbak..."
kupeluk mbak sari karna bahagia, jarang sekali aku bertemu orang baik sepertinya..
"sari pergimbak..."
ku lihat mbak sari dari kejauhan melambaikan tangannya kepada ku...