23. Melamar

2263 Words

“Mba Kinan! Liatt!” teriak Haikal sambil berlarian di halaman rumah sambil membawa sebuah kincir angin dari kertas dengan gagang dari sedotan, hasil prakarya Kinanti di sekolah beberapa hari yang lalu. “Waaahh… bagus Haikal,” ucap Kinanti memuji hasil karyanya sendiri. Dengan langkah kecilnya Haikal terus berlarian kesana kemari, sesekali ia menoleh ke arah kincir anginnya untuk memastikan kincir amhin di tangannya masih tetap berputar. Sementara Kinanti hanya duduk di teras rumahnya dan memperhatian Haikal. Tak berapa lama, dari kejauhan tampak kakak perempuan mereka mendekat sambil mengayuh sepeda mininya. Rambutnya sedikit berkibar karena tertiup angin. “Haikalll, tuh Mba Ayu pulang!” teriak Kinanti. Haikal langsung menghentikan langkah kaki kecilnya dan menoleh ke arah jalan yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD