Yang Shaolun menatap punggung Lin Haihai dengan bingung. Helaian rambut dan ujung jubahnya berkibar tertiup angin malam. Dia memeluknya erat dari belakang dan menyandarkan dagunya ke telinganya, menahan napas seolah itu bisa menghentikan rasa sakit di hatinya. Lin Haihai menutup matanya saat air mata mengalir dari sudut. Cintanya terkubur sebelum waktunya di dalam tanah bahkan sebelum sempat bertunas. “Jangan tinggalkan aku, aku akan menangani semuanya.” Janjinya tampaknya sangat lemah dan tidak berdaya. Lin Haihai berbalik dan memeluknya, ingin mengingat hangatnya pelukannya untuk terakhir kalinya. "Jangan tinggalkan aku. Meski aku hanya bisa melihatmu dari jauh, tidak apa-apa. Aku berjanji padamu bahwa aku tidak akan melakukan apa pun padamu. Aku janji!" Yang Shaolun memeluknya erat, t