10

1645 Words
Mereka berdua pun masih berada di dalam mobil yang sedang berada di jalan itu. Keyra pun melihat ke kanan dan kiri pade saat ini dan ia pun melihat ada orang yang menjual cilok. Karena Keyra memang sangat menyukai cilok, akhirnya ia pun meminta kepada Harris untuk berhenti sebentar karena ia ingin membeli cilok itu tuh. "Ris, berhenti Ris berhenti gua mau beli cilok" ujar Keyra kepada Harris tersebut. "Astaghfirullah Key, jangan ngagetin dong" ujar Harris yang saat ini ia pun menepikan mobilnya tersebut di dekat penjual cilok yang ada di sana tersebut itu. Namun kemudian Keyra tidak kunjung keluar pada saat ini, Keyra baru sadar jika ia saat ini tidak memiliki uang cash. Ia pun bingung dan mengatakan kepada Harris itu. "Ris, gua lupa kalo gua ga ada uang cash. Itu tukang ciloknya bisa di bayar pakek OVO atau transfer bank apa ga ya Ris?" tanya Keyra yang membuat Harris menahan tawanya karena baginya pertanyaan dari Keyra itu sungguh sangat lucu. "Gimana kalo kamu tanya langsung aja sama penjualnya Key. Soalnya aku juga ga tau. Kali aja bisa dan kamu bisa langsung dapetin cilok kan?" tanya Harris itu dan tanpa pernah terpikirkan oleh Harris bahwa Keyra membenarkan dirinya dan saat ini Keyra pun keluar dari mobil Harris dan mendekati tukang cilok itu membuat Harris pun melotot kaget karena tadi ia hanya bercanda saja mengatakan hal itu ke Keyra. Harris pun saat ini menyusul Keyra tersebut yang sudah berbicara dengan Mang Cilok yang ada disana. Harris belum mendekat dan masih ada di kejauhan saat ini. "Mang Cilok mau nanya dong beli ciloknya bisa dibayar lewat OVO ga? Atau trf bank gitu? Kalo bisa mau beli" ujar Keyra membuat Mang Cilok tersebut berpikir karena ia tidak mengetahui apa itu OVO dan ia juga tidak punya rekening bank juga. "Punten teh kalo disini mah bayar cuman pakek uang aja neng. Ga tau itu teh apa yang namanya OVO itu saya juga ga punya rekening" ujar Mang Cilok tersebut yang membuat Keyra pun menjadi cemberut pada saat ini karena itu artinya ia tidak bisa mendapatkan cilok yang ia ingin kan itu. Ia akan kembali ke mobilnya tapi ternyata Harris sudah ada di dekatnya dan saat ini ia memesan cilok ke Mang Cilok. "Harris, nanti gua minta ya. Beli yang banyak" ujar Keyra dengan berbinar senang. Karena ia tadi tidak mengetahui bahwa ternyata Harris akan membeli cilok. Tau gitu tadi ia langsung meminta Harris untuk membeli saja dan ia tidak perlu repot untuk menanyakan mengenai boleh atau tidaknya p********n lewat OVO dan Bank. "Mang ciloknya tambah 1 lagi ya Mang" ujar Harris kepada Mang Cilok tersebut. "Ihh itu buat gua ya pasti yang 1 nya?" tanya Keyra dengan sumringah sekali. "Siapa bilang? Ini tuh buat Adam kok" ujar Harris ingin mengerjai Keyra itu tuh. "Yahhh, gua kira buat gua" ujar Keyra dengan cemberut. Keyra pun saat ini kembali ke mobil Harris tersebut pada saat ini. Ia pun saat ini sedang cemberut itu. Tak lama kemudian, Harris pun kembali ke mobilnya itu dengan cilok yang ada di kresek itu membuat Keyra jadi ngiler dan ingin memakannya dengan segera saat ini. Namun seperti nya Harris tidak akan memakan saat ini, karena terlihat Harris saat ini mengemudi kan mobilnya itu. Keyra padahal ingin segera Harris memakan cilok itu supaya dia bisa meminta cilok itu kepada Harris, tapi seperti nya nanti. Keyra pun tidak bersabar untuk memakan cilok tersebut dan pada akhir nya saat ini dirinya pun berbicara kepada Harris yang masih fokus menyetir mobilnya itu. "Ris, lo ga makan ciloknya sekarang ya? Nanti keburu dingin ga enak loh. Cilok itu enaknya dimakan pas masih anget kayak gini Ris. Mantep deh pokoknya tuh Ris. Enak poll deh kalo dimakan sekarang" ujar Keyra kepada Harris dengan merayu nya. "Kayaknya ga sekarang deh Key. Nanti aja di rumah" ujar Harris yang mana mematahkan harapan dari Keyra untuk segera memakan cilok tersebut saat ini. Akhirnya Keyra pun menyerah dan ia berharap jika mereka sampai cepat di rumah. Saat ini mereka masih di perjalanan dan Keyra penasaran apakah besok ia akan satu kelas dengan Althaf, Geri dan Ciko atau tidak. Karena Keyra merasa ia sudah cocok jika mengobrol bersama dengan mereka bertiga itu. Keyra pun saat ini bertanya kepada Harris tentang apakah mereka sekelas dengan Keyra atau tidak itu. "Ris, gua mau nanya dong. Althaf, Ciko sama Geri itu sekelas ya?" tanya Keyra yang membuat Harris sedikit tidak enak saat ini itu karena Keyra yang membahas tentang cowok lain. Harris hanya takut jika nantinya Keyra menyukai cowok lain itu. "Iya mereka satu kelas Key" jawab Harris dengan singkat dan Harris berharap bahwa Keyra tidak akan bertanya lebih lanjut mengenai mereka bertiga dan terutama tentang Althaf karena yang Harris lihat, sepertinya Keyra paling menyukai Althaf itu. "Emmm kalo Althaf besok sekelas sama kita ga Ris?" tanya Keyra yang membuat harapan Harris mengenai Keyra yang tidak menanyakan lebih lanjut mengenak Althaf itu pun saat ini menjadi patah. Harris pun menatap Keyra yang menunggu jawabannya dengan wajah yang berbinar. Seperti nya membicarakan tentang Althaf sudah menjadi sesuatu yang menggembirakan bagi Keyra. Dan itu tidak baik bagi Harris dan hatinya. Karena Harris saat ini cemburu, cemburu sekali. "Sekelas Key" jawab Harris dengan singkat dan Keyra pun tertawa dengan senang karena ia satu kelas dengan Althaf, Geri dan Ciko. Pastinya mereka besok bisa melanjutkan pembicaraan seru mereka tadi itu. Keyra tampak sangat bahagia. Sementara Harris, saat ini dirinya mulai takut jika nantinya Keyra memilih meninggalkan dirinya untuk bersama dengan orang yang ia suka. Karena saat ini, baru satu hari saja Keyra ada disini sudah ada beberapa kandidat yang mungkin bisa merebut hati Keyra dari Harris. Dan Harris tidak mau jika hal tersebut nantinya terjadi. Di pesantrennya sudah ada Rama yang mampu membuat Keyra nyaman hanya dengan sarung pemberian darinya. Dan saat ini di sekolah juga ada Althaf yang mampu membuat Keyra nyaman dan nyambung ngobrol bersama dengannya. Jujur Harris mulai sangat takut jika nantinya ia akan benar-benar kehilangan Keyra itu tuh. Saat ini Harris hanya bisa berdoa saja semoga nantinya Keyra akan tetap bersamanya dan tetap memilihnya. Semoga pernikahan mereka berdua ini akan berlangsung selamanya, meskipun mereka memulai pernikahan ini tanpa cinta dan Keyra yang seperti nya juga terpaksa menerima pernikahan dan perjodohan mereka. Mobil mereka pun akhirnya memasuii kawasan Pesantren Abdul Jami' pada saat ini. Mereka pun memarkirkan mobil dan saat ini mereka turun. Keyra pun langsung mengikuti Harris saat ini karena ia teringat dengan Cilok yang dibeli Harris tadi. Keyra benar-benar ingin sekali untuk memakan cilok tersebut pada hari ini itu. Sedari tadi ia juga sudah ngiler ingin memakan cilok tersebut tapi Harris belum mau. "Ris, itu ciloknya ga dimakan? Pasti udah ga panas lagi cuman anget. Tapi ga papa dimakan pas anget daripada dimakan pas udah dingin kan" ujar Keyra itu tuh. "Ya udah ini buat kamu Key, dimakan sama Naila ya. Kan tadi Naila udah bantuin kamu" ujar Harris membuat Keyra pun tersenyum dengan senang saat ini. Ia pun langsung berpamitan kepada Harris dan langsung meninggalkan Harris saat ini. Sebenarnya tadi itu Harris ingin memakan cilok itu berdua dengan Keyra. Tapi seperti nya moodnya sudah hancur karena memikirkan kemungkinan bahwa Keyra akan meninggalkan dirinya karena ada Rama dan juga sekarang ditambah dengan Althaf juga. Maka dari itu ia sudah tidak nafsu lagi memakan cilok tersebut dan memberikan cilok itu kepada Keyra yang saat ini sedang mencari Naila untuk makan. Harris pun masuk ke dalam kamarnya karena ia ingin mengistirahatkan pikiran nya sejenak. Ia butuh tidur kali ini karena sedari tadi otaknya tak berhenti memikirkan tentang kemungkinan Keyra yang akan menyukai Rama atau Althaf tersebut saat ini. Sementara itu Keyra masih mencari-cari kemana Naila saat ini. Di jalan ia banyak dilihat oleh para santri yang tak sengaja berpapasan dengannya itu disana. Ia masih mencari keberadaan dari Naila sampai akhirnya ia pun melihat Naila yang ada di dekat asrama Puteri pada saat ini. Keyra pun mengikuti Naila ke dalam dan ternyata Naila masuk ke pintu yang sepertinya merupakan kamarnya itu saat ini tuh. "Naila, Nai. Lo jalannya cepet banget deh" panggil Keyra kepada Naila itu tuh. "Lah Ning Keyra, kamu ngikutin aku sampe sini? Astaga kamu ga panggil aku sih tadi jadi ya aku ga berhenti. Kenapa Ning? Btw kamu udah ga papa kan?" tanya Naila itu. Ia heran karena Keyra itu mengikuti dirinya sampai di kamarnya juga ini. "Iya ga papa nkok santai aja lah hehehe. Ini gua ada cilok buat lo. Tadi gua abis ngeliat SMA gua dianter sama Harris nah terus gua berhenti deh beli ini cilok hehehe. Katanya Harris yang satu buat lo karena tadi udah mau nemenin dan baik sama gua. Thanks a lot ya Nai" ujar Keyra dengan senang dan memberi satu cilok tersebut itu. Dan saat ini banyak juga santriwati yang keluar dari kamarnya karena mereka tadi mendengar ada yang berbicara tentang Gus Harris. Tentu saja mereka langsung keluar jika ada yang membicarakan tentang Gus Harris. Gus yang sangat mereka cintai dan juga mereka dambakan itu sampai saat ini. Mereka mengagumi Harris. "Ya udah karena udah sampai sini mending makannya di dalam kamar aku aja Ning. Karena banyak banget orang yang kepo disini" ujar Naila yang diangguki oleh Keyra dan saat ini mereka berdua pun masuk ke dalam kamar Naila tersebut yang bukan hanya dirinya saja yang mengisi tapi ada dua orang yang lainnya juga. Seharusnya kamar ini diisi oleh 4 orang. Namun saat ini hanya ada 3 orang saja. "Wahh ternyata kayak gini ya tempat tidurnya. Unik banget ya. Ga nyangka gua bisa masuk ke ruang kamarnya pesantren deh. Daebak banget" ujar Keyra tersebut. "Memangnya kamu sama sekali belum pernah Ning?" tanya Naila tersebut itu. "Belum pernah. Heheheh gua kan dulu tinggal di Kota dan dirumah sendiri. Sekolah juga selalu negeri. I mean, dari kecil gua ga pernah ke tempat kayak gini sih jadi pas ngeliat takjub sendri hehehe" ujar Keyra kepada mereka semua dan saat ini dirinya pun makan bersama dengan Naila, memakan cilok yang tadi dibeli oleh Harris.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD