chapter one
_____________________________________________________________________________________________________________________
hari ini aku sangat bahagia. Kalian tahu?siang tadi kakak perempuan yang biasanya selalu bersikap ketus dengan ku baru saja memintaku menemaninya jalan-jalan nanti malam.
Aku sangat senang : )
mungkin kalian berfikir bahwa aku terlalu berlebihan, tapi ini adalah kali pertama kakak mau membawaku bersamanya. Biasanya kakak hanya akan memalingkan wajahnya saat aku menyapa dan mengucapkan 'tidak akan pernah' saat aku mengajak nya untuk pergi bersama ku.
Saat ini aku sedang bersiap-siap mengenakan pakaian terbaik untuk pergi bersama kakak ku.
Huh... aku tidak pernah sebahagia ini sebelumnya!
setelah merasa penampilan ku rapi aku langsung berjalan ke ruang tamu untuk menunggu kakak, karena dia meminta ku untuk menunggu di sana, selain itu ia juga tidak pernah memperbolehkan ku untuk memasuki kamarnya. Jangan kan untuk memasukinya, aku bahkan tidak diperbolehkan mendekati kamarnya. Aku tidak ingin membuat kakak marah, jadi ku iya kan saja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
45 menit sudah berlalu sejak aku menunggu kakak, tapi sampai sekarang ia belum juga siap sekarang sudah pukul 21.45 WIB. Jika kakak tidak segera siap kita akan pergi terlalu malam. Aku ingin menghubungi nya, tapi aku takut itu malah akan menggangu dan malah membuat kakak emakin lama dalam bersiap.
Jarak ruang tamu dengan kamar kakak tidak terlalu jauh. Jika aku tidak boleh mendekati kamarnya, maka bisa saja aku berteriak bertanya kepada kakak sudah selesai bersikap atau belum. Tapi jika itu ku lakukan maka kakak bisa saja membatalkan kegiata 'jalan-jalan bersama' ini, tentu saja aku tidak akan melakukan itu. yang bisa ku lakukan saat ini hanya menunggu dan menunggu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ahh... akhirnya kegiatan menunggu ku ini berakhir. setelah 15 menit aku kembali menunggu, kakak akhirnya datang dan langsung berjalan menuju garasi dengan aku yang mengekornya di belakang dalam diam. Kakak langsung memasuki mobil bagian kemudi dengan aku disampingnya.
Aku sedang menebak-nebak kemana kakak akan membawa ku pergi, karena setelah 25 menit perjalanan kami tidak segera sampai, terlebih lagi saat ini sudah kali ke dua kami melewati hutan yang sangat sepi. Oke..., sekarang aku mulai sedikit takut.
Dari pada aku menunggu tanpa ada kepastian, lebih baik aku tanya kan saja kepada kakak kemana ia akan membawa ku pergi."kak ara?, kemana kita akan pergi?". Tanya ku
"Lo bakal tau kalau udah nyampe" Jawab ka Ara
"Jadi sekarang lo diem aja" lanjutnya
'Tapi kan dari tadi aku udah diem' jawaban itu yang ku pilih untuk melanjutkan percakapan. Dalam batin hehe...
Karena memang sejak aku mengekornya dan masuk mobil aku hanya diam dan baru mengeluarkan satu kalimat di atas, dan sudah disuruh diam lagi. Hu..hu.. aku sedih dan bosan :(
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Akhirnya setelah sekian lama perjalanan yang dilewati kami sudah sampai. Tapi, kenapa kakak membawaku ke gubuk reyot ditengah hutan seperti ini?. Aku sangat takut di sini, aku ingin pulang.
"Kakak untuk apa kita ke sini?" Tanya ku
Tanpa menjawab kakak menyeret ku masuk gubuk itu dengan kasar dan langsung menghempaskan tubuh ku ke tanah dalam gubuk. Rasanya sangat sakit saat p****t ku mendarat di tanah dengan keras. Aku bertanya-tanya kenapa kakak melakukan ini kepada ku, karena yang ku tau kakak orang yang sangat lembut, ya kurasa tidak jika dengan ku.
Aku mendongak untuk menatap wajah kak ara.
"Kak, kak ara kenapa?" Tanyaku.
PLAKK
Aku terkejut
Tepat setelah aku bertanya kak ara langsung menampar ku, sakit dan perih kurasakan di dua tempat berbeda sekaligus di pipi dan hatiku. aku tidak tau kenapa kakak menampar ku, karena walau ia selalu bersikap ketus kepada ku tapi ia tidak pernah kasar dengan bermain tangan.
"LO TANYA KENAPA ?"Jawab kak Ara
Setelah tamparan nya, bentakannya kembali membuatku terkejut.
"Kenapa lo mesti di lahirin sih!"
saat kalimat ini meluncur dengan mulus dari mulut kak Ara, secara tak sadar setetes air keluar dari mata ku. perkataan kak Ara ini adalah kata yang sangat menyakitkan untuk ku dengar, jadi selama ini orang yang paling ku sayangi setelah kedua orang tua ku yaitu kakakku sendiri tidak menginginkan aku untuk dilahirkan.
"LO SELALU DAPET APA YANG GW MAU DISAAT GW BERUSAHA MATI-MATIKAN BUAT DAPETIN ITU" Teriak kak Ara
Apa yang kak Ara maksud, tentu saja aku butuh usaha untuk mencapai sesuatu yang kuinginkan
"PERTAMA PERHATIAN SAHABAT GW DAN KASIH SAYANG PAPA DAN MAMA" lanjutnya
"Sebelum lo lahir papa sama mama selalu perhatian dan selalu manjain gw, dan setelah lo lahir perhatian mereka terenggut dari gw"
"Bahkan atensi temen-temen dan sahabat gw juga tertuju sama lo"
Ah.. aku mulai paham sekarang.
kurasa ka Ara salah paham, jika soal papa dan mama kita bahkan tidak memerlukan usaha untuk mendapatkan kasih sayang mereka, karena orang tua yang baik selalu menyayangi anaknya dalam keadaan apapun dan lagi mereka juga tidak pernah mengacuhkan kakak dan tetap menyayangi nya, tetapi kakak yang menjauh dari kami bahkan saat papa dan mama bertanya dan mencari topik hangat untuk dibicarakan kakak hanya menjawab secukupnya dan menutup obrolan.
Dan soal teman dan sahabat kakak aku juga punya pembelaan, teman kakak memang sering berkunjung untuk menemui ku jika aku tanya mereka bilang aku manis dan imut jadi mereka tidak bosan melihat ku, aku sering kesal mendengar nya aku kan tampan.
Dan sahabat kakak, kakak punya dua sahabat yang pertama perempuan namanya kak Salsa dia itu cantik, perhatian dan sering menolong ku ia sudah menganggap ku adiknya sendiri, dan sahabat ke dua kakak itu laki-laki namanya Rehan, dia tampan dan perhatian nya memang terasa berbeda, yang ku tau kak Ara itu suka sama kak rehan. Mungkin juga kakak kesal karena setiap kak Ara jalan berdua sama kak rehan, kak rehan selalu mengajak aku untuk pergi bersama mereka.
"Gak kaya gitu kak , kakak salah paham" ucap ku mencoba memberi pembelaan
"Apa yang lo tau"
"LO GA AKAN NGERTI APA YANG GW RASAIN RAFA" sentak kak Ara
"Oke, aku emang ga tau kak makanya kakak ngomong apa yang kakak rasain dan yang kakak mau!" seru ku
"Lo mau tau apa yang gw mau?" tanyanya
aku pun mengangguk kan kepala
"GW MAU LO MATI" bentaknya
JLEP...
setelah mengatakan itu kakak menancap kan pisau di d**a sebelah kanan ku tepat di bagian jantung ku. Rasa sakit, perih dan sesak menyerang ku
"k.. kakak rafa m- inta ma-af kal lau Rafa sal- ahh.. "
"Rafa sa.. sayang k- kak"
Ya ini mungkin yang terbaik untuk semua . kakak akan bahagia dan aku senang bila kakak bahagia. hanya itu yang ku pikir kan sampai semua nya berubah....
Gelap...
Hampa...
Sunyi...
aku tidak suka perasaan ini....
perasaan menyesakkan...