DUA PULUH SATU

1116 Words

            Gemma pulang dari kantor malam itu dan keheranan melihat kondisi rumahnya yang berantakan. Kardus dan stereoform bertebaran di mana-mana.             “Ada apa ini?” tanya Gemma.             “Hai!” Carissa menyembul dari kamar mandi. “Ada space lumayan luas di kamar mandi. Kamu tidak keberatan kan kalau aku taruh mesin cucinya di sini?”             Gemma melihat ke sekeliling ruangan. Ada meja setrika di ruang tengah. Ada rice cooker  dan pemanggang roti di dapur.             “Kamu habis belanja banyak, kayaknya.” Gemma sibuk memerhatikan Carissa yang kini tengah membawa sebuah keranjang berukuran tanggung.             “Ya, semuanya dari hasil jual emas kawin,” sahut Carissa enteng. Ia berhenti di depan kamar Gemma dan meletakkan keranjang itu di samping pintu. “Nah, Bap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD