16. Insecure

3278 Words

Setelah absen magrib dengan kondisi hening karena ratu Rania yang bertahan cemberut, akhirnya kami berkumpul di ruang tengah rumahku lagi. Tak ada yang berani bersuara dan duduk di dekat ratu Rania. Dia duduk di sofa panjang sendiri, manyun dengan tangan terlipat di d**a, pose ngambek ratu Rania. Abang kembar dan kakak kembar masing masing duduk di lengan sofa yang aku duduki dan bunda Noni duduki. Dua papa berdiri sambil menatap ratu Rania yang diam membisu. “Ayo de, ngomong!!, kan kita belum makan” kata kak Non. “Iya de, katanya mau sidang” kataku. Dia menantapku dan kak Non tetap dengan mode cemberut. “Jangan panggil dede, aku udah berhenti jadi ratu Rania” jawabnya galak. Aku dan kak Non meringis seperti abang kembar dan kakak kembar. “Kalo dede berhenti, ratu Ranianya siapa?” t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD